Sendiri? Atau Alone?

Sendiri terkadang lebih menyenangkan dibandingkan harus bersama dengan yang lain. Percuma kenal dengan yang lain tapi kalo mereka menganggapnya gak ada. Mereka mencari dengan begitu gampang dan mereka juga yang membuangnya yang seenaknya tanpa menggunakan perasaan mereka.
Sebenarnya manusia ditakdirkan tidak untuk sendiri manusia harus jadi makhluk sosial, tapi mau bagaimana kalo mereka lebih suka sendiri. Sendiri yang terus menerus membuat mereka menjadi acuh kepada suasana sekitar. Bahkan mereka menganggap aku tidak ada, walaupun detik ke menit, menit ke jam di lalu dengan lama tapi itu lebih terkesan.
Pada akhirnya semua berubah dengan situasi yang membuatku harus adaptasi dengan lingkungan baru. Mungkin sendiri baik bagiku tapi belum tentu baik bagi orang lain. Tapi buat apa kita bergabung dengan orang lain kalo berakhir seperti sampah. Mereka aja egois bahkan aku juga bisa lebih egois dari itu.
Aku pun mulai terbiasa dengan keadaan sendiri melamun dan mengembangkan mimpi. Ya walaupun itu mimpi tapi aku percaya suatu saat akan menjadi nyata. Dengan sabar pasti bisa.

Dan aku selalu beranggapan bahwa semua orang itu sama kecuali orang yang benar benar aku kenal lama dan mendalam. Kenal arti bagiku adalah mengetahui semua dan mengerti. Tapi kadang orang salah mengartikan itu. Kenal ya hanya sekedar tau nama bagaimana wajah nya dan cuman itu. Itulah yang membuatku susah untuk bergabung dengan yang lain. Dari kecil pun udah terbiasa sendiri melakukan kreativitas yang aku mau tanpa harus tau komentar orang yang sekali berkomentar membuat hatiku sakit.

Apakah aku harus seperti ini sampai nanti? Aku juga tak tau masa depanku masih panjang. Dan aku harus menggapai apapun yang aku mau untuk membuktikan kepada orang yang selalu meledekku. Aku Pasti Bisa! Ganbatte Wa!